Ayah Hang-ah menghambur ke ruangan Komandan Tinggi Hyeon dan memberitahu kalau Komandan Lee Sang-ryul merencanakan sebuah konspirasi. Komandan Tinggi Hyeon nampak terkejut saat ayah Hang-ah berkata kalau Jae-ha dalam bahaya.
Jae-ha dan petugas dari Utara membina hubungan yang baik setelah Jae-ha mengucapkan selamat atas kelulusan puterinya dan menraktir semua prajurit Korea Utara dalam ruang makan. Mereka keluar sambil berbincang-bincang.
Mereka dihadang oleh para prajurit bawahan Komandan Lee. Mereka berkata mulai hari ini mereka yang akan mengawal Jae-ha. Shi-kyeong dan para pengawal Jae- ha maju menghadapi mereka. Salah seorang dari prajurit Utara bersiap mengeluarkan senjarta.
Shi-kyeong berkata merekalah yang bertugas mengawal Jae-ha. Perwira suruhan Komandan Lee berkata mereka adalah pasukan pengawal paling elit dari kesatuan pengamanan. Mereka selalu bertugas melindungi keamanan para utusan diplomatik. Hanya saja karena kedatangan Jae-ha terlalu mendadak maka mereka tidak mempersiapkan diri. Karena mereka sudah siap, seharusnya Jae-ha mengikuti prosedur yang berlaku.
Dilema. Shi-kyeong tak ingin melepaskan Jae-ha dari pengawalan Selatan tapi jika mereka menolak pengawalan dari Utara, mereka akan dianggap tidak menghormati dan merendahkan etiket baik Utara untuk menyediakan pengamanan.
Ayah Hang-ah melaporkan pada Komandan Tinggi Hyeon bahwa Komandan Lee berkomunikasi secara rahasia dengan orang-orang di luar Korut. Mereka ingin membuat ketegangan antara Utara-Selatan dengan memanfaatkan Jae-ha. Dengan demikian kekuatan bagian militer meningkat (sepertinya Komandan Lee berasal dari militer sedangkan ayah Hang-ah dari). Ayah Hang-ah berkata waktunya sangat mendesak. Dalam waktu 2-3 hari mungkin akan terjadi sesuatu.
Komandan Tinggi Hyeon tidak mempercayai laporan ayah Hang-ah. Ia berkata bagaimanapun juga Komandan Lee telah setia pada partai selama lebih dari 30 tahun. Ayah Hang-ah berkata ia bisa memperdengarkan bukti rekamannya. Disebutkan dengan jelas oleh Komandan Lee mengenai tempat, waktu, dan hari pelaksanaannya.
Komandan Tinggi Hyeon berkata Komandan Lee pasti hanya bergurau. Saat ini semua media asing seperti CNN berada di Utara karena kehadiran Jae-ha di Korea Utara. Perang akan meletus jika sedikit saja ada luka pada Jae-ha.
"Bagaimana mungkin menangkap Raja di Istana Kebudaaan Rakyat?" tanyanya.
Ayah Hang-ah menyadari sesuatu. Komandan Tinggi Hyeon meyakinkan kalau tidak akan terjadi apapun pada Jae-ha.
"Bagaimana kau tahu tempatnya di Istana Kebudayaan Rakyat?" tanya Ayah Hang-ah.
Perwira utusan Komandan Lee meminta Shi-kyeong dan para pengawal Jae-ha menyerahkan senjata mereka. Tentu saja Shi-kyeong tidak mau. Mereka sudah diijinkan membawa senjata. Perwira itu ngotot ingin mengawal Jae-ha, mereka bahkan pernah mengawal Perdana Menteri. Makin ngotot malah semakin mencurigakan.
"Tapi ia bukan Perrdana Menteri. Ia adalah Raja Korea Selatan!" tandas Shi-kyeong.
"Kalian dari kesatuan apa?" tanya Jae-ha tiba-tiba.
"Pengawal markas besar," jawab perwira itu.
"Apa?" tanya Jae-ha pada petugas Utara yang berdiri di sebelahnya. "Dia bahkan tidak berkualifikasi untuk berbicara dengan kami. Apa-apaan ini?"
Jae-ha mengabaikan perwira suruhan Komandan Lee dan berjalan pergi begitu saja diikuti Shi-kyeong dan para pengawalnya. Benar juga sih. Jika memang perwira itu ditugas mengawal Jae-ha, mengapa tidak ada pemberitahuan dari orang yang berpangkat lebih tinggi. Perwira itu merasa tersinggung.
Ayah Hang-ah berkata ia hanya memberitahukan 2-3 hari lagi akan terjadi sesuatu tapi ia tidak pernah menyebutkan tempatnya. Jadi bagaimana Komandan Tinggi Hyeon bisa tahu?
Komandan Tinggi Hyeon berkilah ia hanya asal menebak karena tempat itu adalah tempat utama yang akan didatangi Jae-ha.
"Komrad Hyeon, kau juga meng irim orang untuk mengawasi Lee Sang-ryul, bukan? Kau sudah tahu mengenai rencananya, bukan?"
Ayah Hang-ah bertanya apa Komandan Tinggi Hyeon berencana untuk menunggu Komandan Lee menjalankan rencananya baru bertindak?
"Targetnya adalah Raja! Seperti yang kaukatakan. Walau sedikit kulitnya terluka saat bercukur, watau seujung jarinya saja terkena duri, sudah bisa menimbulkan perang," ujar ayah Hang-ah.
Ayah Hang-ah tahu Komandan Hyeon hendak menunggu hingga Komandan Lee membuat kekacauan baru ia bertindak, demi mendapatkan keuntungan politik. Saat ini Komandan Lee cukup dipandang dalam satuan militer dan juga secara politik bertentangan dengan Komandan Tinggi Hyeon. Jika Komandan Lee ditangkap, penentang Komandan Tinggi Hyeon berkurang satu.
Tapi Ayah Hang-ah berkata sekarang bukan saatnya untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian pribadi. Jika terjadi sesuatu pada Jae-ha , saat itu juga Korea Utara dan Selatan akan menjadi lautan ap i. Bahkan saat itu nyawa mereka pun belum tentu bisa diselamatkan.
Ucapan ayah Hang-ah membuat Komandan Tinggi Hyeon be rgerak. Ia memerintahkan agar Komandan Lee ditangkap. Namun sayangnya Komandan Lee berhasil melarikan diri.
Komandan Lee menghubungi anak buahnya. Ia berkata mereka harus tetap menjalankan rencana mereka. Awalnya anak buahnya ragu tapi Komandan Lee menegaskan mereka melakukannya demi tanah air mereka. Dan jasa mereka tidak akan dilupakan. Perwira bawahan Komandan Lee berkata mereka terpaksa menjalankan rencana mereka lebih awal.
Ayah Hang-ah sibuk melacak keberadaan Komandan Lee. Seseorang mengetuk pintu kantornya tapi ayah Hang-ah berteriak agar pintu tidak dibuka. Saat ayah Hang-ah terus memberikan instruksi lewat telepon, Hang-ah membuka pintu dan masuk ke kantor ayahnya.
MelihatHang-ah, serta merta ayah Hang-ah memelankan suaranya. Hang-ah bertanya apakah mereka sengaja melepaskan Jae-ha untuk menjadi umpan. Ayah Hang-ah bertanya bagaimana Hang-ah bisa tahu. Hang-ah berkata masalah ini sudah diketahui banyak orang. Tak lama lagi seluruh dunia juga akan tahu. Ia meminta ayahnya segera mengembalikan Jae-ha ke Selatan untuk keselamatannya.
Ayah Hang-ah berkata besok ia akan memulangkan Jae-ha. Tapi Hang-ah khawatir semuanya akan sudah terlambat. Jae-ha harus pulang saat ini juga.
Aya h Hang-ah mengingatkan banyak duta besar yang berkumpul di Utara saat ini. Hang-ah tak percaya negaranya masih menggunakan Jae-ha sebagai publisitas dalam keadaan segawat ini. Ayah Hang-ah berkata ia juga tidak mau tapi partai yang sudah memutuskan demikian. Tak terpikir olehnya Raja tak berpengalaman seperti Jae-ha bisa begitu berpengaruh.
Malam ini akan ada siaran langsung mengenai kegiatan Jae-ha di Korea Utara. Begitu acara itu selesai, ia akan langung memulangkan Jae-ha. Jadi Hang-ah tak perlu khawatir. Hang-ah masih hendak protes pada ayahnya.
"Ayah pikir kau ini bersikap aneh. Bukankah kau sudah mengakhiri semuanya dengan Lee Jae-ha?" tanya ayah Hang-ah kesal.
Hang-ah berkata reaksinya ini normal. Lee Jae-ha adalah Raja dari Korea Selatan. Ayah Hang-ah tak mau lagi mendengar protes Hang-ah. Ia menekan tombol untuk memanggil petugas. Ia memerintahkan mereka membawa Hang-ah pulang dan menahannya di rumah. Hang-ah tak percaya ayahnya melakukan ini padanya.
Ayah Hang-ah berkata ia yang akan bertanggung jawab atas keselamatan Jae-ha. Prajurit telah dikerahkan. Jadi Hang-ah tak perlu memikirkannya lagi.
Tempat yang akan dituju oleh Jae-ha untuk siaran langsung adalah taman hiburan rakyat. Shi-yeong mengkhawatirkan pengamanan di sana karena tempatnya sangat luas hingga menyulitkan pengamanan untuk Jae-ha. Petugas yang mengantar mereka menenangkannya. Banyak turis asing di tempat itu dan pengamanan di tempat itu telah ditingkatkan 3 kali lipat.
Ternyata Hang-ah memiliki kekhawatiran yang sama. Tempat itu terlalu luas dan banyak tempat yang bisa dijadikan tempat bersembunyi. Kedua temannya, yang ditugaskan menahannya di rumah, meyakinkan Hang-ah kalau prajurit Korea Utara bahkan tidak akan membiarkan seeekor semut lolos.
Mereka menasihati Hang-ah untuk melupakan Jae-ha. Hang-ah mengalami kegugruan tapi Jae-ha malah sibuk bekerja. Belum lagi ia muncul tiba-tiba hanya membawa krim. Apakah ia bisa disebut seorang pria? Hang-ah menatap temannya dengan tajam. Ia berkata apa yang temannya katakan itu benar. Jae-ha bukanlah seorang pria.
Hang-ah berdiri hendak kembali ke kamarnya. Temannya bertanya apakah mereka boleh melihat hadiah da ri Jae-ha. Hang-ah memberikan hadiah itu pada temannya. Temannya terkagum-kagum melihat kosmetik dari Selatan.
Hang-ah masuk ke kamarnya. Ia meyakinkan dirinya untuk melupakan Jae-ha dan tidak mengkhawatirkannya lagi.
Jae-ha dan para pengawalnya naik permainan perahu ayun (Kora-Kora kalo di Dufan sih^^). Suasana dalam perahu itu sunyi sepi. Di satu sisi, Jae-ha dan para pengawalnya, juga beberapa prajurit Utara. Di sisi satu lagi, para warga Korut yang menatap Jae-ha dengan dingin. Ayah Hang-ah juga berada di sana mengawasi situasi. Seorang juru kamera asing merekam kegiatan Jae-ha.
Jae-ha memberi aba-aba pada Shi-kyeong untuk berteriak agar memecahkan kekakuan.
"1, 2, 3. Uweeeee!!" seru Jae-ha. Hahaha… ia berteriak sendirian sementara yang lain tetep bengong (kok bisa ya? Aku sih pasti udah ngakak. Diayun-ayun gitu ngga mungkin kan pasang tampang cool). Pssst.kabarnya Lee Seung-gi bukan orang yang berani naik wahana kaya begini lho. Jadi hebat banget kalo ia bersedia naik berkali-kali demi drama ini^^
Jae-ha menoleh pada Shi-kyeong. Akhirnya Shi-kyeong ikut berteriak dengan wajah tetap lurus. LOL^^ Namun usaha Jae-ha memberikan hasil. Para penumpang yang lain, termasuk rakyat Utara, ikut berteriak sehingga suasana terasa lebih hangat..
Saat ia turun, ia bertanya pada juru kamera apakah tadi disiarkan secara langsung. Juru kamera membenarkan, acara hari ini disiarkan langsung melalui internet.
"Sekret aris, sudah kubilang tidak perlu khawatir," kata Jae-ha pada kamera sambil mengedipkan sebelah matanya. Sekretaris Eung yang memang sedang menonton melalui laptopnya mau tak mau tersenyum.
Keadaan tampak biasa saja di taman hiburan itu. Tapi diam-diam perwira utusan Komandan Lee telah mengawasi Jae-ha sejak awal. Beberapa prajurit di bawah perintahnya membajak ruang kontrol taman. Sambil mengacungkan senjata, mereka menanyakan jadwal Jae-ha. Petugas kontrol itu terpaksa menjawab. Jae-ha akan menaiki komidi putar setelah makan malam.
Hang-ah mengalihkan pikirannya dengan membersihkan kamarnya. Wah, rajin ya. Kalo aku mengalihkan pikiran dengan nge-blog hihi^^
Tapi setelah selesai, ia terpaksa memikirkan Jae-ha lagi. Ia keluar dari kamarnya dan mengajak teman-temannya makan siang. Kedua temannya telihat aneh. Mereka terlihat ragu dan memegang sesuatu. Seorang dari mereka menghalangi temannya memberikan kotak itu pada Hang-ah, tapi temannya tetap memberikan kotak itu pada Hang-ah. Ia menemukannya di dasar kotak hadiah dari Jae-ha.
Sebuah kotak kecil berwarna biru denga tulisan: dibuat oleh Lee Jae-ha.
Kilas balik: Jae-ha sibuk membuat kosmetik untuk Hang-ah. Mengukur, menakar, mengaduk.
Hang-ah ragu untuk membukanya tapi akhirnya ia buka juga. Di dalamnya ada surat dari Jae-ha:
…..beradapt asi dengan keluarga asing, pria tak berguna, keguguran….Untuk Kim Hang –ah yang mengalami masa sulit : Proyek 3 tahap perawatan kulit alami.
Hang-ah mengambil botol pertama. Botol itu bertuliskan : aku minta maaf.
Kilas balik: Jae-ha terus bereksperimen.
Botol kedua bertuliskan: terima kasih.
Kilas balik: Jae-ha mulai kelelahan. Ia bertanya apakah seorang Raja harus melakukan hal seperti ini. Ia membuka ponselnya dan memandangi foto Hang-ah. "Tentu saja harus, brengsek," kata Jae-ha pada dirinya sendiri.
"Aku mencintaimu". Itulah tulisan pada botol ketiga.
Mata Hang-ah berkaca-kaca. Tampaknya proyek itu cukup berhasil^^
Hang-ah berteriak dari dapur. Biar bagaimanpun ia masih seorang perwira, apakah ia harus menyiapkan makanan untuk teman-temannya. Kedua temannya yang sedang asyik memperebutkan kosmetik segera berlari ke dapur. Terjadi kegaduhan di dalam dapur.
Detik berikutnya. Hang-ah sudah membuat kedua temannya tak berkutik. Hang-ah mengacungkan senjata pada seorang temannya. Ia berkata ia tidak akan mengikat mereka jika mereka membiarkannya pergi dan hanya akan mengunci mereka di dalam rumah.
Aku suka Hang-ah yang cantik dan anggun. Tapi Hang-ah sebagai jagoan wanita? Kereeeeeen^^. Hang-ah mengangkat telepon dan bertanya pada seseorang apakah mereka ingin latihanbetulan.
Hari menjelang malam, Jae-ha dan rombongannya berjalan ke wahana terakhir yang akan mereka naiki. Komidi putar. Jae-ha hendak protes tapi ia tersadar ada kamera dan maskot taman itu yang mengikutinya.
Petugas yang menemani Jae-ha berkata komidi putar itu adalah kebanggaan taman itu. Dan maskot itu telah disiarkan selama 7 tahun dalam flm anak-anak.
"Itu Tom dari Tom and Jerry," Shi-kyeong menjelaskan. "Di Utara mereka disebut kucing bodoh dan tikut cepat."
Jae-ha berjalan ke komidi putar itu. Ia menoleh melihat Shi-kyeong yang diam di tempat. Ia bertanya apa Shi-kyeong tidak ikut naik. Shi-kyeong berdehem. Ia berkata komidi putar itu tampaknya aman. (Hah? Shi-kyeong takut komidi putar? )
"Ah stress," keluh Jae-ha. Ia terpaksa naik sendirian. Maskot taman itu, Tom, ikut naik dan juga beberapa warga untuk meramaikan.
Jae-ha melambai ke arah kamera dan tersenyum sambil menaiki komidi putar itu padahal ia merasa bosan. Tiba-tiba lampu wahana itu padam dan komidi berhenti berputar.
"Showtime!" seru Bong-gu, yang menonton dari teater mininya.
Jae-ha turun dari "kuda"nya. Tiba –tiba di tengah kegelapan terdengar suara senjata dikokang.
Jae-ha tertegun. Warga yang tadi ikut naik dengannya turun dan mengacungkan senjata ke pelipis Jae-ha. Tom membuka topengnya. Ia adalah perwira suruhan Komandan Lee. Dan Jae-ha mengenalinya.
Shi-kyeong dan yang lainnya berjalan mendekati komidi putar. Mereka segera mengeluarkan senjata begitu melihat Jae-ah berada di bawah todongan senjata. Muncul beberapa orang komplotan Tom, mengepung mereka dan mengacungkan senjata. Selama ini mereka menyamar menjadi warga biasa.
Tom membuka kostumnya. Di dadanya terpasang bom. Bukan hanya dia, semua komplotannya juga memakai bom di tubuh mereka. Kejadian itu bisa disaksikan semua orang karena juru kamera tetap merekam semuanya.
Untuk membuktikan ancamannya, Tom m enembak salah satu anak buahnya. Duarrr, bom di dadanya meledakkan orang itu. Jae-ha shock. Tom berkata begitu mereka berhenti bernafas, bom akan melekak. Bom di tubuhnya adalah yang terbesar dan ia memengang pengendalinya. Jika ia menekan tombol pengendali, bom di tubuhnya akan meledak dan menewaskan semuanya.
Ia memerintahkan semua pengawal meletakkan senjata. Ayah Hang-ah menyuruh prajuritnya menurunkan senjata. Shi-kyeong dan yang lainnya pun terpaksa melakukan hal yang sama. Lalu mereka diperintahkan untuk mundur, kecuali juru kamera dan reporter yang meliput kejadian itu.
Tom memerintahkan kamera diarahkan padanya dan ia mulai berpidato: "Baru-baru ini, Raja Korea Selatan telah merayu seorang gadis kita lalu mencampakkannya. Bukan hanya itu, ia menginjak-injak kehormatan kita. "
Bong-gu tersenyum puas. Ia memberi perintah pada Tom agar kamera diarahkan pada wajah Jae-ha. Ia ingin melihat raut ketakutan di wajah Jae-ha yang gemetaran. Tom memberi isyarat agar kamera menyorot Jae-ha.
Kamera diarahkan pada Jae-ha yang berdiri di bawah todongan senjata. Bong-gu tertawa. Tapi hanya sesaat karena Tom kembali berpidato bla bla bla bla…
Sekretaris Eun hendak menutupi peristi wa itu dari Ibunda Raja agar tak membuatnya panik. Tapi Ibunda Raja juga telah melihatnya.
Karena Tom terus berpidato, Bong-gu jadi bosan dan berteriak marah agar Tom mengikuti rencananya. Ia menyuruh Tom menyerahkan hadiah yang sudah dipersiapkannya.
Hadiahnya….Galaxy tab? Bukan, pesan video yang sudah direkamnya (pada episode 11). Bong-gu senang melihat wajah Jae-ha yang terlihat sedikit takut.
Sementara itu Hang-ah sudah tiba di di taman hiburan. Ia tidak seorang diri. Di bagian lain, Kang-seok berlari membawa rudal. Dan Young –bae menyiapkan senjatanya dari atas bianglala. Hang-ah memperhatikan situasi dengan seksama. (Kaya batwoman^^)
Jae-ha telah selesai melihat rekanaman video Bong-gu. Walau wajahnya tampak takut tapi ia berpikir cepat saat melihat senyum puas Bong-gu. Ia melemparkan tab itu ke lantai.
"Apa-apaan ini?' ujarnya. Ia berseru pada Tom agar menyerahkan headsetnya yang ia tahu terhubung dengan Bong-gu. Tom mengeluarkan senjata dari kantungnya dengan marah. Jae-ha tak gentar.
"Mengapa kau masih bisa mengeluarkan banyak benda dari kantungmu? Apa kau Doraemon?" tanyanya. Tom kebingungan. Tom atau Doraemon, dua-duanya kucing ^^
Jae-ha melihat kamera CNN yang mengikutinya sejak tadi. Ia menunjuk kamera itu dan bertanya pada Tom, "Dia menonton dari sana kan?"
< p>"Hei! Kim Bong-gu," ujar Jae-ha sambil menatap lurus pada kamera itu. Bong-gu tersentak. Senyumnya hilang."Jik a kau ingin mengatasi masalah rendah dirimu maka lakukanlah dengan benar. Apa-apaan ini? Apa kau sedang menunjukkan pada dunia betapa menggelikannya dirimu? Kau bahkan tak berani keluar dan hanya mengirim video. Apa kau sedang syuting Section TV? We Got Married ?(dua-duanya acara terkenal di Korea) Aku…tidak mencintaimu. Jadi berhentilah begitu memperhatikan aku. Itu adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah rendah dirimu."
"Bunuh dia," gumam Bong-gu.
"Atau pergilah membaca buku. Naikkan levelmu. Kau adalah orang brengsek penuh rasa tidak pecaya diri yang narsis."
"YYAAAAAAA!!! BUNUH DIA SEKARANG JUGAAA!!!" raung Bong-gu.
Dhuarrr!!! Terjadi sebuah ledakan. Tapi bukan di komidi putar itu. Melainkan di pusat pengendali taman. Kang-seok berhasil melumpuhkan para perwira jahat dan menyuruh operator menyalakan kembali komidi putar itu.
Tom panik saat tiba-tiba komidi putar itu tiba-tiba ternag benderang dan berputar kembali. Ia berteriak agar tidak ada seorangpun yang bergerak. Senjatanya adalah pengendali bom yang dipegangnya.
Young-b ae membidik dari atas bianglala dan menembak lengan Tom di saat yang tepat. Pengendali bom terjatuh dari tangan Tom. Lalu Young-bae menembak setiap penjahat yang mengepung Shi-kyeong dan yang lainnya. Tersisa satu orang yang menodongkan senjata pada Jae-ha di komidi putar dan Tom yang terkapar.
Saatnya jagoan wanita kita beraksi. Hang-ah melompat ke atas atap komdii putar yang bergerak. Juru kamera mengambil gambarnya. Bong-gu bertanya apakah itu Kim Hang-ah. Sekretarisnya membenarkan. Sekretaris Eun dan Ibunda Raja juga terkejut saat melihat Hang-ah.
Sebuah bom asap dilemparkan ke dalam komidi putar. Jae-ha dan penodongnya terbatuk-batuk. Kang-seok melempar bom asap kedua. Memberi kesempatan pada Hang-ah untuk melompat turun masuk ke dalam komidi putar. Dengan segera ia bisa menjatuhkan penjahat yang menodong Jae-ha. Jae-ha tertegun.
Aksi Hang-ah keren banget^^ Ha Ji-won bener-bener cocok memerankan adegan aksi seperti ini. TOP BGT^^
Shi-kyeong memungut senjatanya dan menghambur ke komidi putar. Tom merayap berusaha mengambil pengendali bom. Saat ia memegangnya, tangannya diinjak oleh Hang-ah. Hang-ah menendang pengendali bom itu lalu menendang Tom hingga telentang. Ia mengeluarkan senjatanya dan menodongkannya ke mulut Tom.
Setelah Tom ditangkap, Hang-ah turun dari komidi putar tanpa berbicara apapun atau m enoleh sedikitpun pada Jae-ha. Coooooooll….
Jae-ha terus melihat Hang-ah yang berjalan menjauh darinya.
Hang- ah naik ke mobilnya. Saat menyalakan mobilnya, sebuah mobil berjalan ke arahnya.. Mobil itu berhenti beberapa meter dari mobil Hang-ah dan Jae-ha turun. Ia berdiri di depan mobilnya, menghalangi mobil Hang-ah.
Hang-ah menekan gasnya keras-keras. Sebagai peringatan agar Jae-ha menyingkir. Tapi Jae-ha diam di tempat menatap Hang-ah. Hang-ah menjalankan mobilnya seakan hendak menabrak Jae-ha tapi Jae-ha tetap diam.
Akhirnya Hang-ah berhenti di depan Jae-ha. Ia turun dan bertanya apa yang sedang Jae-ha lakukan.
"Aku hanya ingin memastikan satu hal denganmu," jawab Jae-ha.
Hang-ah memalingkan wajahnya dengan kesal.
"Menurutmu aku atau Eun Shi-kyeong yang lebih baik?"
"Aku tidak tahu mengenai hal itu, tapi yang jelas ada seseorang yang sangat kubenci," kata Hang-ah ketus.
"Lee Jae-ha?"
Hang-ah tak menjawab. Jae-ha tersenyum. "Kau tahu aku pendendam, bukan? Aku akan menghukummu atas ucapanmu tadi. Apa kau siap?"
Hang-ah sangat kesal mendengar ucapan Jae-ha dan tak mau melihat twajahnya. Jae-ha tesenyum dan berjalan mendekati Hang-ah.
"Setiap pagi aku akan menciummu. Untuk balas dendam."
Terkejut, Hang-ah memandang Jae-ha .
"Aku akan mengikutimu setiap hari bagai seorang penguntit. Memberikan apapun yang kauinginkan. Tidak akan pern ah berselingkuh. Aku hanya akan melindungimu."
Hati Hang-ah mulai melunak. Matanya berkaca-kaca.
"Di masa yang akan datang, aku tidak akan pernah membuatmu menangis. Tidak setetespun."
Air mata menetes dari mata Hang-ah. Ia mulai menangis. Jae-ha mendekatinya dan menghapus air mata Hang-ah dengan tangannya.
"Aku ingin kau menjadi Ratu yang paling bahagia di dunia. Sampai mati, aku hanya akan mencintaimu. Untuk balas dendam."
Hang-ah tak bisa berkata-kata. Jae-ha berlutut di hadapan Hang-ah dan mengenggam tangannya.
"Apa kau bisa menanganinya, Yang Mulia Ratu? Saat ini aku secara resmi melamarmu," kata Jae-ha lembut.
"Apakah orang –orang di Selatan hanya tahu bagaimana berbicara gombal?" jawab Hang-ah sambil menangis. Ia tidak menolak lamaran Jae-ha. Jae-ha tersenyum dan bangkit berdiri, menarik Hang-ah ke dalam pelukannya. Aaaaw…terkapar deh ;)