Skip to main content

follow us

Hachiko, Anjing Yang Sangat Setia

Pada tahun 1934, patung perunggu anjing bernama Hachiko didirikan di stasiun Kereta Api Shibuya di Tokyo, Jepang. Kisah anjing ini diceritakan di bawah ini.

Hachiko lahir di tahun 1923 dan dimiliki oleh Eisaburo Ueno, seorang profesor di Departemen Pertanian di Universitas Tokyo. Profesor itu menggunakan kereta api dari Stasiun Shibuya setiap hari untuk pergi ke universitas. Setiap hari Hachiko menemani profesor ke stasiun kereta api ketika sang profesor berangkat kerja. Setelah kembali, sang profesor akan menemukan anjingnya dengan sabar menunggu tuannya sambil menggoyangkan ekornya. Hal ini berlangsung terus setiap profesor berangkat ke kampus sampai suatu hari yang naas pada tahun 1925, ketika profesor itu jatuh sakit pada saat bertugas di kampusnya dan sayangnya meninggal sebelum dia bisa pulang. 

Seperti biasa, anjingnya menunggu di stasiun kereta api setiap hari berharap tuannya kembali. Namun, melihat bahwa tuannya tidak kembali, Hachiko menunggu sampai malam tiba dan kembali lagi ke rumah. Hari berikutnya, Hachiko kembali ke stasiun kereta lagi, menunggu tuannya kembali. Ia sabar menunggu sampai matahari terbenam dan kemudian kembali lagi ke rumah. Anjing itu begitu sangat menyayangi sang profesor sehingga dia terus mendatangi stasiun kereta api setiap hari selama 10 tahun berikutnya! Orang-orang yang menyaksikan anjing setia itu setiap hari datang ke stasiun untuk menjemput tuannya, menjadi sangat tersentuh dengan kisah kehidupan  profesor dan anjingnya, sehingga mereka mendirikan patung untuk menghormatinya pada tahun 1934.

Pada tahun 1935, Hachiko meninggal di tempat yang sama di mana ia gunakan untuk menunggu tuannya.

Para pembaca yang budiman, kita harus mengambil pelajaran dari cerita ini untuk diri kita sendiri. Dengan mengucapkan kalimat Tauhid, kita semua telah mengambil sumpah untuk setia kepada Allah Ta'ala. Sekarang, kita harus melihat jauh ke dalam diri kita sendiri dan memeriksa untuk melihat seberapa besar cinta kita benar-benar untuk Allah SWT.


You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar