Skip to main content

follow us

Dunia Flanel

Bismillah

Dunia flanel? Apaan itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, flanel itu kain panas yang berkabu-kabu. Ngg, siapa yang tambah tidak mengerti? *Tunjuk tangan. Aku...!! Luar biasa, Yaa Allah meski sudah mengetahui artinya tetap saja akunya bingung sendiri. Teman-teman yang juga masih planga-plongo, yuk ikut bersamaku menyelami kamus untuk mencari makna yang lebih detail. Ehem, ternyata kain panas bisa berarti kain selimut yang tebal. Sedangkan berkabu-kabu memiliki arti berbentuk seperti kapas atau kapuk yang lembut. Kesimpulannya, flanel itu kain tebal yang berbentuk seperti kapas lembut. Benarkah begitu? Aku pikir sih begitu.

Sejak awal, tidak pernah terbayangkan aku akan bergelut dalam dunia flanel. Pertama kali melihat flanel di tahun 2009 silam ketika adik perempuanku geto l mempelajari pembuatan beraneka ragam gantungan kunci flanel. Tentu saja aku dengan suka cita meminta dibuatkan \(-^_^-)/ MasyaAllah, unyu-unyu loh. Bisa dilihat pada postingan blognya di My First Plushies dan My New Plushies. Tahun 2010 merupakan kali kedua aku melihat flanel. Suatu hari teman kuliahku yang seorang pengrajin membawa karya tangannya ke kampus. Flanel itu membuat bibirku berbentuk bulat, w-o-w Subhanallah, luar biasa keren. Aku tak ragu memesan beberapa pernak-pernik flanel buatannya. Menginjak akhir tahun 2011, aku mengenal seorang blogger yang juga berprofesi sebagai crafter. Dialah Hima Rain. Aku pernah diberikannya gantungan kunci clover pink *satu-satunya di dunia ini, mantap deh pokoknya.

Apa kau tahu? Sesuatu terjadi. Selama tiga tahun terakhir, aku baik-baik saja di duniaku. Aku masih berlabuh di angkasa luar tanpa terhisap black hole yang terbuat dari flanel. Sampai bulan Mei 2012, seorang Bidadari mendatangi istanaku dan memberikan bahan, peralatan dan buku tutorial kerajinan flanel. Yaa Allah Yaa Rabb, aku gemetaran menyentuh bahan-bahan itu. Inilah hal-hal yang membuatku takjub bin asik seputar dunia flanel :
  1. Kertas atau karton, dipakai untuk membuat pola lalu dipindahkan ke atas flanel.
  2. Pensil, gimana mau menggambar pola tanpa pensil? Mengkhayal mungkin.
  3. Gunting, bagus kalau punya beraneka ragam gunting misal zig-zag, lengkung, dll.
  4. Lem lilin, lem yang terbentuk dari pemanasan lilin dengan menggunakan senapan plastik.
  5. Lem putih lunak, bisa lem fox atau uhu atau nasi. Ahahaha, bercanda untuk nasi.
  6. Benang , gunakan benang yang sewarna dengan flanelnya.
  7. Jarum, apa gunanya benang tanpa jarum? Gigit jari pasti.
  8. Flanel, kain bernama flanel yang berwarna-warni bahkan bisa bermotif.
  9. Dakron, kapas sintesis alias kapas tiruan berserat ringan sebagai isi dalam flanel.
  10. Manik-manik, sebagai hiasan tambahan produk flanelnya.
  11. Pita, akan tampak sangat manis dengan pita apalagi kalau yang warna pink.
  12. Blush-on a.k.a perona pipi, ternyata flanel bisa make up juga ya.
  13. Tali kur, tali nylon untuk efek gantungan atau efek keriwil bila tali ditarik.
  14. Gantungan, besi yang dikaitkan supaya membentuk gantungan kunci.
  15. Peniti, bisa dijadikan dasar untuk membuat bros flanel yang cantik.
Lalu apa yang harus kulakukan dengan benda-benda itu? Ehem... Mau kuberitahu rahasiaku? Ini memalukan sih tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak bisa menjahit. Benar-benar bodoh kuadrat. Dahiku mengerut saat mel ihat tutorial jenis-jenis tusukan dasar. Di sana ada tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk feston, tusuk rol, tusuk pipih, tusuk rantai dan tusuk bullion. Aku menghela nafas, memasukkan benang ke lubang jarum saja hampir-hampir membuatku frustasi. Dengan semua hal yang sudah tersedia di depan mata ini, rasanya tak ada alasan untuk mengelak dari dunia flanel. Aku hanya perlu menambahkan poin ke enam belas. Kemauan. Lalu aku pun terjun ke fantasi flanel.

Aku mulai belajar membuat kreasi flanel. Yang pertama kali kubuat adalah anggur. Ulfa berkomentar itu anggur beracun. Lalu aku merajut belimbing. Mama bilang aku punya bakat. Aku membikin Kiwi dan Rahmat berkelakar aku sudah pintar menjahit. Aku menghasilkan terong. Yudi kaget kamarku bertebaran flanel. Aku mencipta stroberi. Kak Hera minta bros dengan bentuk yang sama. Aku membentuk wortel. Bapak kagum dengan kreasi tanganku. Aku membuah bawang. Ulfa bahkan sama sekali tidak mengenali itu bawang.

Sebag ai pemula, aku sudah puas sekali melihat aneka buah dan sayur itu. Namun, aku merasa ada yang kurang. Aku membongkar lemari dapur dan menemukan toples plastik. Segera saja aku mendandani toples itu dengan kreasi flanel. Lucunya, aku menggunakan lem tembak sebagai perekatnya. Tangan kananku yang punya tingkat kecerobohan tinggi tidak sengaja mengalirkan lem panas ke jari jempol kiriku. Ya Allah, aku menjerit perih. Spontan, aku meletakkan senapan plastik dan mengambil gumpalan lem panas itu dengan menggunakan jari tengah dan jempol kanan. Ahh-hh, lem panasnya malah nempel di jari tengah. Panik menyerang, aku memasukkan jari tengah kananku ke dalam bibir. Ugh celaka, bibirku serasa terbakar. Qaddarullah wa maasya fa'ala, aku memperoleh tiga titik lepuhan.

Kak Hera masuk ke kamar dan melihatku tidak mengurusi kreasi flanel. Aku berujar, "Jariku melepuh." Serta merta kak hera melihat satu per satu jemariku lalu bergumam, "Kulitmu terlalu tipis. Kena lem lilin segitu s aja langsung melepuh. Manja."

Aku cemberut lalu menarik tanganku. Kak Hera tergelak. Tiba-tiba Rahmat datang dan seakan mampu membaca situasi, dia langsung berkomentar, "Kak Maya ini selalu saja membuat cemas. Kalau dulu melepuh karena timah panas dari proses menyolder, sekarang melepuh karena lem panas dari proses merekat. Lebih hati-hati dong, Kak!" Aku manyun. Kalah telak oleh perkataan yang begitu kompak dari si sulung dan si bungsu.

toples flanel
Kreasi Flanel Untuk Toples

Setelah cuti dua hari, akhirnya aku berhasil menyelesaikan proyek kreasi flanel pertamaku. MasyaAllah, Tabaarakallahu Ta'ala. Aku memperuntukkannya spesial kepada Bidadari yang telah menggerakkan hatiku untuk meminati flanel. Aku tahu, karyaku ini bukan apa-apa. Namun, yakinlah ini aku buat dengan sepenuh jiwa dan raga, hal yang paling berharga.

"Kak Maya sudah bisa memiliki butik sendiri, nih!" Tutur Ulfa ketika aku selesai membuat gantungan mobil berbentuk belimbing untuk mama, hiasan dinding berwujud hati untuk Bidadari, bros stroberi untuk Kak Hera dan gantungan kunci es krim untuk Rahmat. Aku terkekeh, jadi sekarang sudah mengakuiku ya?  Alhamdulillah, it's really something. Ehem... Aku jadi tidak sabar untuk mencipta kreasi flanel yang lain.

kreasi flanel
Aneka Kreasi Flanel

Dunia flanel. Hal baru yang masuk ke kehidupanku. Jika aku sudah mahir, bolehkah nantinya kusebut flanel yang bercahaya? Hihihi, aku akan berusaha. Kau tahu apa hal yang paling menyenangkan di dunia ini? Ketika kau berpikir kau tidak bisa -tidak akan pernah bisa- melakukan suatu hal, tetapi setelah kau mencoba melak ukannya, orang-orang di sekitarmu tersenyum dan menyukai hal yang akhirnya bisa kau lakukan. Allahu Akbar!

------------------------
PS. Untuk Hima Rain. Dibandingkan meraih hadiah giveaway, sebenarnya aku lebih suka jika kau bisa meluangkan waktu satu atau dua jam untuk bertemu denganku, memanen cerita bersama dan mengajariku membuat kreasi flanel. Aku menginginkannya. Sungguh.

"Postingan ini adalah bagian dari Giveaway Re-Open yang disponsori oleh Airin Handicrabby."



You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar