Kau pandang aku
Bagai butiran debu
Di atas daun keladi yang tersiram rintik hujan
Jatuh berderai
Aku merasakan
Betapa aku tak berdaya
Ketika kau pandang aku butiran debu
Namun apa hendak dikata
Aku akui
Kau pantas memandangku
Bagai butiran debu
Yang mudah terbang dibawa angin lalu
Aku bagai butiran debu
Yang tak berarti apa- apa
Di dalam palung hatimu
Kau tiup aku
Agar tak mengotori hatimu
Tapi biarlah
Meski aku hanya butiran debu
Suatu waktu aku dapat mencuci pikiranmu
Yang teramat angkuh
Mempermainkan hatiku
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar